Ketika menjalankan mata kuliah K.I. yang lalu, kita, angkatan 2010, diajak ke panti social untuk orang-orang yang tidak mampu. Jaraknya pun tak jauh dari ITS, di Keputih. Kami pergi ke sana bersama-sama.
Sesampainya disana, dengan suasana dingin sejuk setelah hujan, kami pun masuk ke dalam panti tersebut. Didalam ruangan yang cukup besar, kami disambut cukup meriah oleh orang disana. Mereka terliht bersemangat. Sangat bersemangat.
Setelah semuanya telah berkumpul dan siap, pak Kholil dan bu Ninda selaku perwakilan dari Jurusan Sistem Informasi ITS memberikan sambutannya. Dan dilanjutkan dari pihak Panti yang meberikan sambutannya. Setelah semuanya selesai, kita dari SI membentuk barisan per kelompok dan orang-orang dari panti social tersebut satu pe satu membaur dan bergabung bersama kami.
Akhirnya tibalah pada acara inti yaitu kita berkenalan dan sekedar sharing-sharing bersama mereka. Pada awalnya acara berkenalan ini kita bentuk seperti permainan yang pernah dilakukan ketika awal dulu. Yaitu dengan lempar bola. Ketika kita mendapat lemparan bola maka yang kita ucapkan adalah “Terimakasih (nama orang yang melempar). Nama saya (blablabla) saya berasal dari kota (blablabla). Bola ini akan saya lempar ke (nama yang dituju).”
Dari sini saya dapat mengetahui bahwa mereka semua yang ada dipanti itu bukan berasal dari daerah Surabaya dan sekitar saja melainkan dari daerah yang diluar provinsi bahkan diluar pulau sekalipun. Dan dari game ini saya juga mengetahui bahwa tidak semua dari mereka yang memiliki fisik dan akal yang normal seperti orang pada umumnya. Tetapi yang saya banggakan dari mereka adalah semangat mereka yang selalu menyala meskipun mereka memiliki halangan atau hambatan yang besar. Dari game ini selain saya bisa mengambil manfaat:
1. Melatih ingatan kita agar kita tidak cepat lupa.
- Semakin membuat kita kenal dengan teman-teman baru kita.
- Jika kita kenal dengan teman kita pastilah ada rasa sayang kepada teman-teman kita. Sesuai dengan istilah tak kenal maka tak sayang.
- Nilai tambah yang lain yang tidak kalah pentingnya yaitu kita dapat belajar bagaimana cara kita bersosialisasi dengan orang lain. Cara berbicara dengan orang lain. Seperti dengan senyum, berbicara dengan sopan dan halus. Orang pasti akan lebih memberikan apresiasi dengan baik daripada orang yang masa bodoh dengan sekitarnya.
Saya juga belajar untuk bersyukur atas apa yang saya miliki.dalam benak saya “ Mereka saja bisa tetap semangat dengan kondisi seperti itu, mengapa saya tidak bisa? ”.
Dan acara yang kedua adalah sharing-sharing bersama para penghuni panti tersebut. Jadi dalam kelompok tadi kita bagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Lalu setiap satu orang dari mereka akan berbincang-bincang atau sharing dengan 3 orang dari kita. Nah, yang saya ambil dari cerita seorang penghuninya adalah bahwa dia itu ingin sekali untuk kembali pulang ke rumahnya yang ada di bandung sana. Dan ketika kita tanya mengapa dia bisa sampai ke sini, dengan wajah lesu tetapi tatapan matanya memberikan kesan bahwa masih ada harapan untuk kembali, dia menjawab “Saya di tangkap polisi tanpa tahu alasan mengapa saya ditangkap. Saya sudah mencoba mencari tahu tetapi sampai sekarang ini saya belum dapat jawabannya.” Setiapa jawaban yang dia berikan selalu singkat dan sepertinya dia tidak ingin orang lain mengetahui tentang kehidupannya. Tetapi yang saya salut dari dia adalah semangatnya untuk kembali.
Tiba pada acara terakhir yaitu acara pemberian sumbangan dari kami warga SI ITS secara simbolis dari pak Kholil dan beberapa teman kami. Acara selesai dan kami pulang ke kampus SI dengan membawa berbagai cerita.
No comments:
Post a Comment