Anak merupakan generasi penerus bangsa, begitulah yang sering kita dengar. Anak sebagai tunas bangsa. Mengapa demikian ? karena kita para orang tua, dan generasi yang sudah sepuh, memang menaruh harapan akan penerus kehidupan salah satunya pada anak atau para generasi yang masih muda. Pembentukan karakter mereka haruslah benar. Bila penanaman pendidikan salah pada saat mereka pada jenjang dasar, dikhawatirkan anak yang memiliki kepribadian suka meniru, ingatan mereka sangatlah kuat sehingga mereka akan menanamkan pikiran tersebut selamanya bila orangtua atau pengajar tidak tanggap membenarkan hal yan salah tersebut.
Salah satu lembaga kedua setelah orangtua yaitu lembaga penidikan formal yang banyak melakukan interaksi dengan anak, salah satunya penanaman proses belajar mengajar ilmu pengetahuan. Pada pendidikan formal, tak jarang mereka diajara tanggap akan lingkungan sekitar agar mereka dapat hidup dengan benar di lingkungan masyarakat.
Berbagai pendidikan formal tersebut, tentunya harus dilengkapi dengan pengajar serta perangkat ajar yang memadai. Memadai bukan hanya dalam jumlah saja, kualitas harus diperhatikan juga. Guru misalnya, seorang guru haruslah memiliki hard dan soft skill yang baik. Hard skill digunakan saat ia mengajar pendidikan formal dengan kapasitas ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dan soft skill digunakan saat para guru berinteraksi menyampaikan mater di tengah-tengah pelajaran, atau diluar jam pelajaran.
Bila perangkat belajar mengajar baik, maka materi yang disampaikannya akan diapahami dengan baik oleh para anak didik mereka. Tentunya materi yang disampaikan adalah materi yang benar. Benar dalam artian luas, yaitu benar isi materinya, benar-benar berbobot, dan benar cara penyampaiannya, sehingga mutu pendidikan akan semakin meningkat dan penerus bangsa akan menjadi tunas-tunas bangsa yang memiliki SDM yang baik.
No comments:
Post a Comment