Ketika melihat salah satu reality show pada salah satu stasiun televisi swasta yang mengupas tuntas mengenai rumah, sehingga membuat saya tertarik menulis artikel ini untuk dibagikan. Rumah bongkaran, mungkin itu adalah sebtuan yang tepat bagi rumah yang didiami oleh keluarga arsitek tersebut. Mengapa disebut rumah bongkaran ? karena rumah tersebut berasal dari gabungan beberapa rumah yang telah dibongkar, lalu diambil beberapa bahan materialnya, untuk kemudian dijadikan bahan bangunan pada rumah bongkaran tersebut. Material tersebt tidak hanya berasal dari satu rumah yang dibongkar, melainkan beberapa rumah yang telah dibongkar, keunikannya adalah, rumah tersebut terdiri atas beberapa gaya arsitektur, karena bahannya berasal dari beberapa rumah yang beda yang dibongkar.
Contohnya, pada dinding interior rumah tersebut, terdapat bata ekspose, bata tersebut sengaja tidak dilapisi tembok atau cat, karena bata itu sendiri memang terlihat artistik bila ditampilkan apa adanya. Bata tersebut berasal dari rumah peninggala era kolonial Belanda. Bata tersebut terlihat rapi, besar-besar, dan kokoh sehingga indah untuk dilihat. Rangka plafon dari rumah tersebut memang sengaja di ekspose. Rangkanya berasal dari kayu jati yang panjang dan tebal. Panjangnya sekitar enam meter, merupakan hasil dari bongkaran rumah joglo kuno. Sangat sulit sekarang untuk menemukan kayu yang tebal dan utuh utuh yang panjangnya hingga mencapai enam meter lebih. Pintunya pun berasal dari ukiran-ukiran khas Jawa yang didapat dari bongkaran rumah Jawa kuno. Dengan memadukan bahan-bahan bongkaran yang ada dengan cermat, mampu menciptakan suasana yang harmonis, dan dapat meminimalisir penggunaan bahan bangunan baru yang dapat mengakibatkan penipisan sumber daya alam. Pemilihan bahan bongkaran yang cermat perlu dilakukan, karena tidak semua bahan bongkaran berkondisi baik.
No comments:
Post a Comment